#5 Dibalik Lagu : Langit Abu Abu - Sebatas Teman bukan Pelabuhan Baru

Erry Susana Anggareta
3 min readNov 12, 2022

--

Lagu Langit Abu-Abu ini menceritakan tentang kisah cinta seseorang yang bertepuk sebelah tangan, ketika mencintai seseorang yang sedang sakit hati dan ditinggal pergi setelah rasa sakit hatinya sembuh.

Tak mungkin secepat itu kau lupa
Air mata sedihmu kala itu
Mengungkapkan semua kekurangannya
Semua dariku yang tak dia punya

Pada bagian awal lagu Langit Abu-Abu ini menceritakan tentang seseorang yang tak percaya jika seseorang yang disukainya sangat mudah melupakan semua masa lalu saat bersamanya. Katakanlah ketika pertama kali jumpa, saat dia (pujaan hati) pertama datang dengan segala keluh kesah akibat luka yang diterimanya dari kekasihnya.

Lantas curhat, menceritakan semua pengalaman yang dirasanya pahit serta segala kekurangan yang dimiliki kekasihnya tersebut (dengan membanding-bandingkan), yang intinya mengatakan bahwa ia (tokoh utama di dalam lagu ini) lebih baik daripada kekasihnya.

Daya pikat yang memang engkau punya
Sungguh, sungguh, ingin aku lindungi
Dan setelah luka-lukamu reda
Kau lupa, aku juga punya rasa

Lantas ia (tokoh utama di dalam lagu ini) merasa iba dan terlena, karena diakibatkan dia (sang pujaan) sangatlah mempesona dan juga cukup memelas. Terus didampingi dengan harapan "supaya dia bisa sembuh dari segala luka-luka". Hingga sampai pada akhirnya dia lupa, bahwa yang dicurhatinya tersebut malah jadi jatuh hati kepadanya.

Lalu kau pergi, kembali dengannya
Aku pernah menyentuhmu, apa kau malu?

Seperti hanya dijadikan pelampiasan saja, karena setelah semuanya (masalah) selesai, dia (yang datang dengan kesakitan dan sudah disembuhkan) langsung pergi meninggalkan dan kembali ke pelukan kekasihnya. Entah karena masih cinta dengan kekasihnya atau karena tidak suka dengannya (si tokoh utama di dalam lagu ini).

Di bawah basah langit abu-abu
Kau di mana?
Di lengangnya malam menuju Minggu
Kau di mana?

Lantas bertanya, "Kamu di mana saat aku membutuhkanmu? Kamu di mana saat aku memiliki banyak waktu luang? Kamu di mana disaat aku merindukanmu?". Hal ini dikarenakan merasa hanya di anggap sebagai tempat singgah saja, yang langsung ditinggal pergi ketika hujan sudah reda.

Kadang dering masih ada namamu
Beberapa pesan singkat untukku
Entah apa maksudmu yang kutahu
Sayangimu, aku telah keliru

Walaupun begitu, kadang-kadang dia (yang dicintai) masih saja menghubungi. Misalnya lewat pesan singkat, yang entah apa maksud dan tujuannya. Mungkin dia memang hanya menganggapnya sebagai teman saja, bukan sebagai pelabuhan baru. Kesadaran inilah yang membuat ia berpikir, "mencintaimu adalah salah satu kesalahan di dalam hidupku".

Ayo, tulis di buku harianmu
Kelak jelaskan bila engkau punya waktu

Namun, ia masih berharap bahwa suatu saat nanti si pujaan hati akan kembali dan menceritakan semuanya dengan sejelas-jelasnya. Tentang sebenarnya apa maksud kedatangannya, tujuan kedatangannya, maupun hal-hal rinci lainnya.

Di bawah basah langit abu-abu
Kau di mana?
Di lengangnya malam menuju Minggu
Kau di mana?

Pada bagian reff lagu Langit Abu-Abu ini kembali berisikan tentang sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada sang pujaan, mengenai keberadaannya ketika ia (si tokoh utama dalam lagu ini) membutuhkannya.

Bertemukah kau dengan sang puas?
Benar senangkah rasa hatimu?
Bertemukah kau dengan sang puas?
Benar senangkah rasa hatimu?

Pertanyaan yang lebih tegas pun terlontar kan didalam bagian ini, yang kurang lebihnya jika diucapkan akan menjadi seperti ini. "Apa kau puas dengan semua ini? Kau datang dan pergi semaumu, tanpa kau hiraukan aku yang sudah jatuh hati kepadamu. Kau puas? Kau senang?".

Memang tidak sepenuhnya salah dia (yang dicintai), karena bisa saja si tokoh utama dalam lagu inilah yang terlalu percaya diri dan terlalu bermimpi tinggi bisa mendapatkannya. Tapi ya kembali lagi, cinta tak pernah salah, yang salah hanyalah orang-orangnya. Maka dari itu, hati-hatilah dalam dalam menjaga hati.

--

--